Analisis Framing Pemberitaan Bencana di Media Daring: Studi Kasus Berita Meletusnya Gunung Lewotobi Laki-Laki di Detik.Com & Kompas.com
Keywords:
Analisis Framing; Detik.com; Erupsi Gunung: Kompas.com; Pemberitaan BencanaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis framing pemberitaan mengenai bencana alam, khususnya meletusnya Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang diliput oleh dua media daring besar, Detik.com dan Kompas.com. Framing dalam pemberitaan bencana dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap kejadian tersebut, serta respons yang diambil oleh masyarakat dan pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis framing dengan teori framing dari Robert N Entman untuk menggali bagaimana kedua media tersebut membingkai peristiwa erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Metode yang digunakan adalah analisis framing pada artikel-artikel yang dipublikasikan dalam kurun waktu tertentu, yaitu pada periode terjadinya erupsi dan pasca-erupsi. Fokus analisis meliputi tema yang diangkat, pemilihan narasumber, serta penggunaan kata dan gambar yang berkaitan dengan bencana. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana media daring membentuk narasi dan mempengaruhi persepsi publik terhadap bencana alam di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang peran media dalam manajemen bencana dan komunikasi krisis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pembingkaian berita di Detik.com dan Kompas.com. Pemberitaan di Detik.com berfokus pada dampak teknis erupsi, terutama terkait dengan sektor transportasi udara dan keselamatan penerbangan. Penekanan diberikan pada gangguan transportasi akibat abu vulkanik, pembatalan penerbangan, serta peringatan dari lembaga terkait seperti PVMBG dan AirNav Indonesia. Sedangkan Kompas.com fokus pada sisi kemanusiaan dan dampak sosial, dengan memberikan narasi mendalam tentang pengalaman warga yang terdampak serta tanggapan pemerintah dalam penanggulangan bencana. Kompas.com juga lebih menyoroti kondisi evakuasi, langkah-langkah mitigasi, serta memasukkan perspektif dari cerita pribadi warga.